Cari Blog Ini

Jumat, 13 Agustus 2010

RUKUN ISLAM (bagian 2)

Makna puasa
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,qs. 2:183.
Ayat diatas mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, apalagi di bulan ramadhan ini hampir setiap saat ayat ini dikumandangkan muali dari mushalla-mushalla, masjid-masjid maupun acara-acara pengajian. Ayat diatas adalah seruan Tuhan tentunya melalui rasulnya kepada orang-orang yang telah beriman untuk berpuasa. Ternyata dari ayat tersebut diketahui bahwa puasa tidak hanya diwajibkan kepada orang-orang yang beriman dizaman sekarang, tetapi puasa juga merupakan amalan orang-orang yang beriman terdahulu. Diakhir ayat dikatakan bahwa puasa bertujuan untuk menjadikan orang-orang beriman menjadi bertaqwa. Sebagian orang mengatakan “taqwa” adalah sikap kepatuhan kepada Tuhan dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Kalau dilihat dari segi bahasa Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara/menjaga. Tujuan akhir diwajibkannya berpuasa agar orang-orang yang beriman mencapai derajat takwa, sebuah keadaan seseorang yang telah terpelihara/terjaga atau seseorang yang telah tersadarkan/tercerahkan (telah mengenal Tuhan).
Apakah yang dimakud dengan puasa? Dari segi syariat Puasa (ᚢhaum) dalam agama islam adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, kalau dari segi bahasa shaum bararti menahan diri. Adapun cara berpuasa didalam syariat masing-masing agama berbeda-beda, konon katanya yang pernah saya baca dalamsebuah hadis bahwa puasa umat terdahulu sebelum nabi Muhammad adalah sehari semalam mereka hanya boleh makan dan minum disaat maghrib saja, bahkan dalam hadis tersebut dikatakan pada awalnya umat muhammadpun mengamalkan puasa yang seperti ini tapi karena ada yang tidak kuat akhirnya puasanya cukup hanya mulai dari terbit fajar dan sampai matahri terbenam. Jadi, puasa merupakan sebuah tradisi yang sudah ada semenjak dahulu kala, puasa merupakan sebuah langkah/tahapan yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai tingkat taqwa yaitu sebuah keadaan yang tercerahkan/terang benderang. Adapun cara didalam melaksanakan puasa masing-masing umat berbeda-beda.
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari´at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari´at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. Qs.al hajj:67
Seperti yang saya katakan dalam tulisan sebelumnya bahwa dari setiap amalan yang ada dalam agama ini tidak hanya sebatas syari’at/ritual tetapi juga mempunyai makna yang tersirat atau nilai-nilai mulia yang menjadi ruh dari ritual itu sendiri. Tadi sudah saya bahas sedikit pengertian puasa secara syar’I dan bahasa, sekarang mari kita gali makna puasa dari segi hakikatnya. Puasa diwajibkan ketika di bulan ramadhan. Siapakah bulan ramadhan? Alqur’an menjawab.
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. Qs. Al Baqarah :185
Puasa diperuntukkan bagi yang sudah menyaksikan bulan ramadhan, bulan adalah lambang dari seseorang yang memberi petunjuk yaitu seseorang yang telah diturunkan alqur’an kepadanya dialah Rasulullah, seorang manusia yang menjadi media bagi Allah untuk menyampaikan risalah-risalahNya. Ketika seseorang telah menyaksikan rasulullah yang telah diturunkan alquran kepadanya, maka wajiblah bagi seseorang tersebut menahan dirinya untuk mendebat ataupun menyanggah ucapan rasul tersebut, karena setiap kata yang keluar dari mulut rasul tersebut adalah pelajaran yang mengandung banyak hikmah/pengertian-pengertian. “mulai terbit fajar sampai terbenam matahari” fajar sebuah keadaan terang dilangit sebagai bukti akan terbitnya sang matahari, matahari adalah simbol sang rasul Tuhan yg akan memberi penerangan. mulai dari saat itulah yaitu disaat rasul mulai terlihat wajiblah bagi seseorang menahan dirinya dari keinginan-keinginan nafsu pribadinya dan mendahulukan keinginan/kehendak Tuhan dan rasulNya sampai sang matahari itu pergi/terbenam dan hilang dari pandangannya. Semua itu dia lakukan agar pelajaran-pelajaran yang diberikan rasul kepadanya memberikan pencerahan kepadanya sehingga dia memahami hakikat kehidupan ini dan dapat mengenal Tuhan, jadilah ia orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang sudah tercerahkan/tersadarkan.
Demikianlah, makna/pengertian puasa yang dapat saya bagikan(sharing) kepada saudara-saudara semua, jangan dianggap inilah pengertian yang paling benar, saya hanya sebagian dari sekian banyak orang-orang yang telah beriman kepadaNya, yang terkadang setiap orang yang beriman mempunyai pandangan yang berbeda dalam memandang yang SATU, jadikanlah berbagai macam pandangan dari orang –orang yang beriman sebagai warna-warni yang semuanya bersumber dari yang SATU. Sang SATU itu seperti MUTIARA yang jikalau dipandang dari sudut yang berbeda akan menghasilkan cahaya yg berbeda pula. Wallahu a’lamu!

2 komentar:

  1. Salam kenal,

    Saya hanya ingin bertanya, jadi apakah anda melakukan ini semua dalam bentuk ritual dalam perakteknya atau menjalankannya dalam bentuk permaknaannya di kehidupan anda sehari-hari seperti rukun islam yang telah anda jabarkan? (shalat, puasa,haji dll)salam

    BalasHapus
  2. saya menjalankan kedua-duanya, kulitdan isinya, syari'at dan hakikatnya.

    BalasHapus